Oleh : Felly Suryani
Pengalaman adalah guru yang terbaik
Kita mungkin sudah tidak asing dengan kalimat tersebut.
Gambaran pengetahuan yang begitu luas, sayang jika dilewati begitu saja terlebih pada anak usia dini.
Pernahkah kita melihat anak balita kita yang sedang berusaha menggunakan sepatu nya disaat kita sedang terburu-buru lalu rasanya gemas ingin segera membantu?
Saat melihat buah hati makannya lama, pernahkah kita merasa tidak sabaran ingin menyegerakan dengan menyuapinya?
Haruskah kita terus membawakan gelas berisi air untuk anak karena khawatir jika ia lakukan sendiri akan tumpah?
Apakah jika semua hal yang kita anggap sepele itu dibantu, anak akan bahagia selamanya?
Tentunya dengan selalu membantu anak melakukan hal-hal tadi secara berulang justru menginstankan kemampuan mereka, akan banyak proses
Pengalaman yang terlewat.
Terjun langsung dalam sebuah pekerjaan merupakan ladang kebahagiaan bagi anak.
Bahagiakan mereka dengan memberi banyak kesempatan berusaha karena mereka sudah terfitrah mampu dan bisa.
