Bukan Marah tapi Tegas!

Oleh : Herlina Yusdarti, S.Pd

(12 Maret 2019)

Kata ini terlalu sering muncul dan mungkin sudah membumi. Namun tahukah bahwa perlunya menyamakan paradigma ketika mengartikan sebuah kata menjadi sebuah pemahaman tentang perilaku.

Menurut KBBI tegas berarti jelas dan terang benar. Sedangkan marah artinya sangat tidak senang (karena dikhina, diperlakukan tidak sepantasnya, dan sebagainya); berang; gusar.

Jika kita kaitkan hubungannya dengan perilaku, manakah diantara dua kata tersebut yang pernah kita lakukan kepada anak?

Tanda yang dapat membedakan tegas dengan marah adalah jika setelah kita melakukannya akan timbul rasa menyesal sesudahnya, “kenapa tadi aku seperti itu ke anakku ya!”, itu indikasi bahwa kita marah atau out of control.

Tegas untuk mendidik sedang marah cenderung hanya untuk meluapkan emosi sesaat.

Tegas itu melaksanakan kesepakatan tanpa kompromi, jadi jika kita tegas perlu ada kesepakatan dan aturan main dengan anak terlebih dahulu, jika belum ada aturan main dan kesepakatan antara kita dengan anak itu sering kali lebih kepada marah.

Tanda yang dapat membedakan tegas dengan marah adalah

Jika setelah kita melakukannya menyesal, “kenapa tadi saya seperti itu ya!”, itu biasanya indikasi bahwa kita marah atau out of control.

Lain halnya dengan tegas, kita tidak menyesal, karena semua yang kita lakukan sudah terencana berdasarkan kesepakatan bersama dan bukanlah merupakan reaksi spontan semata.

Jadi ingatlah selalu jika kita terpancing emosi maka segeralah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah mempunyai kesepakatan sebelumnya tentang hal ini? Jika belum, maka sebaiknya tunda dulu marahnya dan catat untuk segera melakukan diskusi bersama dan membuat kesepakatan bersama yang disertai konsekwensi terhadap pelanggaran dan reward  apabila anak kita tidak melanggarnya.

Semoga kelak merekapun bisa menjadi orangtua yang tegas dan bukan pemarah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *